Selain mempunyai kamus yang megah, UMM juga membunyaisebuah Rumash Sakit. Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat luas pada tanggal 17 Agustus 2013 bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68. Rumah Sakit ini merupakan sarana penunjang pendidikan serta salah satu profit center dari Universitas Muhammadiyah Malang. Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang diresmikan oleh Presiden Ke-5 Republik Indonesia oleh Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri pada tanggal 17 Juni 2014 yang di bangun diatas lahan dengan lokasi rumah sakit tidak jauh dari Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang yaitu tepatnya di sebelah timur terminal Landungsari.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcX2XHz5A2BsPj_at-ZM_hipTE6uTCX5JbEMg0KSXDi7SUfzCYlBCLd1SOOfVQERSoe_wYDl8uupZ8BHv7m2aIMpFAyHnXKbCKUNDVpbNcYez5INYD5xmyQVJHQ2yPLLC9QDx13XqBOkfl/s320/IMG20160825132946+-+Copy+-+Copy.jpg)
Sebuah masjid
bergaya oriental khas negeri Tiongkok juga berdiri di areal rumah sakit (RS)
tersebut. Rektor UMM, Muhajir Effendi, mengatakan, anggaran pembangunan masjid
tersebut lebih dari Rp 1 miliar. Kenapa dipilihnya nama Masjid KHM Bedjo?
Muhajir mengaku tokoh tersebut memiliki kaitan sejarah cukup erat dengan
Muhammadiyah dan juga UMM.
Kiai Bedjo adalah seorang mubaligh
yang memiliki ilmu agama sangat tinggi sekaligus pernah menjadi pimpinan
Muhammadiyah Malang. KH Bedjo, katanya, tidak hanya berdakwah di mimbar-mimbar
masjid, tetapi juga pernah masuk ke sekolah, kampus, radio, dan juga tulisan di
media massa. Bahkan, kata beliau salah satu tulisannya yang berjudul
"Islam Sontoloyo" di Suara Muhammadiyah sempat membuat majalah itu
dibredel oleh Presiden Soekarno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar